Wednesday, 9 May 2012

10 Hewan Paling Beracun

Fakta - Umumnya hewan dengan warna tubuh yang mencolok biasanya beracun. Dan inilah 10 hewan paling beracun di dunia.

10. Puffer Fish (Ikan Buntal)
Ikan buntal memiliki ciri dapat menggembungkan badannya jika merasa dalam bahaya. Tujuannya untuk menakuti pemangsanya. Selain pertahanan diri yang demikian, racun mematikan yang terdapat di dalam tubuhnya membuat ikan predator tidak mau memakannya.

Kasus keracunan ikan buntal menyebabkan mati rasa pada daerah lidah dan bibir, pusing, muntah-muntah, detak jantung yang cepat, kesulitan bernafas, dan kelumpuhan otot.

Ikan buntal memiliki habitat karang di pantai sampai perairan dangkal di laut. Penyebaran ikan ini berada di perairan tropis di seluruh dunia. Tetaplah berhati bila bertemu dengan ikan ini.


9. Poison Dart Frog

Katak poison dart bertubuh kecil dengan kulit berwarna-warni. Namun anda jangan sekali-kali memegangnya! Warna cerah pada kulit katak ini mengingatkan pemangsa bahwa mereka sangat beracun. Racun pada katak ini disimpan pada bagian kulit dan akan membunuh makhluk lain yang menyentuh dan memakannya. Racun katak ini oleh beberapa suku Indian Amerika Selatan dioleskan pada ujung panah untuk berburu. Katak jenis Golden Dart yang berukuran 5cm mampu membunuh 10 orang manusia dewasa atau sebanding dengan 20.000 tikus. Hanya dengan 2mikrogram racunnya, ia mampu membunuh seorang manusia.







8. Inland Taipan Snake

Ular inland taipan ditemukan di Australia Selatan. Ular ini merupakan ular paling berbisa di dunia dan mengandung neurotroksin 50 kali lebih kuat dari King Cobra. Tingkat reaktivitas racunnya pun sangat cepat, dapat membunuh manusia dewasa dalam waktu 45 menit. Meskipun racunnya mematikan, ular ini ternyata tidak tergolong yang paling berbahaya bagi manusia karena sifatnya yang pemalu dan hanya hidup di daerah pedalaman.



7. Brazilian Wandering Spider

Guinnes Book of Records 2007 mencatat laba-laba ini sebagai laba-laba paling beracun yang telah menyebabkan banyak kematian manusia. Laba-laba Brazilian Wandering atau Laba-laba Pisang (Banana Spider) memiliki racun neurotroksin paling berbahaya dari semua jenis laba-laba beracun. Hanya dengan 0,006 mg racunnya sudah cukup untuk membunuh seekor tikus, dan jika lebih sedikit saja bisa membunuh manusia. Laba-laba ini hidup berpindah-pindah dan lebih sering bersembunyi pada siang hari di daerah berpopulasi tinggi, seperti rumah, tumpukan baju, sepatu. dan mobil.


6. Stonefish (Ikan Batu)
Ikan batu adalah ikan karnivora yang memiliki duri-duri beracun di punggungnya. Ikan ini tinggal di dasar terumbu karang dan berkamuflase menjadi batu. Ikan ini merupakan ikan paling beracun di dunia. Jika manusia menginjak ikan ini, maka kaki akan kemasukan racun yang berasal dari duri-durinya. Ikan batu ini bisa bertahan selama 24 jam di daratan. Rasa sakit yang dialami korban akan disertai syok, kelumpuhan, dan kematian jaringan  tubuh manusia. Kematian akan segera terjadi jika tidak ada perawatan medis.


5. Death Stalker Scorpion
Death Stalker merupakan salah satu kalajengking yang paling beracun di dunia. Dibandingkan kalajengking lainnya Death Stalker relatif lebih kecil. Hal ini berkebalikan dengan racunnya yang mematikan. Racunnya merupakan campuran dari berbagai macan racun neurotroksin yang menyebabkan rasa sakit yang tidak tertahankan, kemudian diikuti koma, kejang-kejang, kelumpuhan, dan kematian. Namun, masih ada kemungkinan selamat untuk manusia dewasa yang sehat, tetapi tidak untuk anak kecil, orang lanjut usia, dan orang yang kondisi jantungnya lemah. Kalajengking jenis ini banyak ditemukan di Afrika Utara dan Timur Tengah.


4. Blue Ringed Octopus
Gurita paling beracun ini ukurannya hanya sebesar bola golf. Tapi, jangan terpana dengan ukurannya, karena racun yang dimilikinya dapat membunuh 26 orang dewasa dalam beberapa menit. Sampai saat ini tidak ada obat penawar untuk racunnya. Gejala yang dialami awalnya merasa mual dan pandangan menjadi kabur. Dalam hitungan detik anda akan buta, mati rasa, dan tidak dapat bicara atau menelan. Tiga menit kemudian anda akan lumpuh dan tidak bisa bernafas, kemudian berakhir dengan kematian. Jenis gurita ini ditemukan di Samudera Pasifik, mulai dari Jepang hingga Australia.


3. Marbled Cone Snail
Tidak terbayang jika makhluk lamban dan lunak ini ternyata mematikan. Binatang kecil ini hidup di perairan air asin. Bila menjumpainya, jangan pernah memegangnya! Satu tetes racun hewan ini dapat membunuh lebih dari 20 manusia. Gejala sengatannya dapat terjadi saat itu juga atau setelah beberapa waktu. Kasus yang paling parah yang pernah ditemukan adalah kelumpuhan otot, perubahan penglihatan, dan kegagalan pernafasan. Ada sekitar 30 kasus kematian yang disebabkan olaeh hewan ini. Sampai saat ini, belum ada obat penawarnya.


2. King Cobra (Ophiophangus Hannah)
Ular King Cobra merupakan salah satu ular yang jelas paling beracun. Sebenarnya, racunnya tidak sekuat bisa beberapa ular lain, namun ular ini sanggup mengeluarkan racun jauh lebih banyak dari ular lain. Satu kali gigitan ular ini dapat mengeluarkan bisa yang cukup untuk membunuh 10 orang. Beruntunglah kebanyakan gigiatan pada manusia hanya memasukkan bisa dalam jumlah yang tidak fatal. Bisa ular ini dapat dengan cepat menimbulkan rasa sakit yang amat sangat, pandangan menjadi kabur, vertigo, dan kelumpuhan otot. Pada saat-saat berikutanya korban akan mengalami kegagalan jantung, dan pernafasan, dan selanjutanya berakhir dengan Kematian.


1. BOX  JELLYFISH (Ubur-ubur Kotak)
Bubur-ubur kotak adalah hewan paling beracun di Dunia. Sekali tersengat, nyawa taruhannya dan jarang sekali yang bisa selamat dari sengatan ubur-ubur kotak. Remaja berusia 10 tahun asal Queensland Australia, Rachael Shardlow, menjadi orang pertama yang masih bisa hidup setelah tersengat ubur-ubur kotak. Ubur-ubur kotak hanya memerlukan waktu beberapa menit untuk membuat korbannnya tewas, karena melumpuhkan sistem pernafasan, otak , dan jantung. Ketika tersengat ubur-ubur kotak, korban akan merasakan nyeri yang luar biasa, sulit bernafas, kulit merah, dan terasa terbakar hingga mengakibatkan gagal jantung. Ubur-ubur kotak banyak ditemukan di perairan dangkal di Utara Australia dan Indo-Pasific.

Jika tersengat ubur-ubur kotak, pertolongan pertama yang dapat dilakukan dengan memberikan cuka dapur pada tentakel yang melekat pada kulit untuk menonaktifkan nematokist secepat mungkin. Ketika tentakel sudah tidak aktif, tentakel dapat disingkirkan dengan aman. Namun, penggunaan cuka ini tidak dimaksudkan untuk mengurangi rasa nyeri atau efek racun.


Ditulis berdasarkan buku "Amazing Top 10", oleh : Puspa Swara

1 comment:

Terima Kasih telah mengunjungi Blog kami.