Awan Pirokumulus adalah fenomena yang berhubungan dengan panas yang terbentuk akibat panas yang meluas dan intens di suatu daerah sehingga membentuk Awan Kumulus. Gunung berapi, kebakaran hutan, dan ledakan nuklir ( dalam bentuk awan cendawan) adalah penyebab utama terjdinya awan pirokumulus.
9. Pilar Matahari
Pilar Matahari timbul ketika cahaya Matahari yang tenggelam memantul oleh awan es pada lapisan yang berbeda. Hal ini menghasilkan pilar cahaya yang tinggi menjulang tinggi hingga ke langit. Selain pilar Matahari, sangat mungkin juga untuk menyaksikan pilar Bulan.
8. Debu Intan (Diamond Dust)
Fenomena ini sangat berhubungan dengan Halo. Diamond Dust adalah kabut yang terbentuk dari butiran/tetesan air yang membeku. Fenomena ini paling sering diamati di Antartika dan Arktik, dan beberapa daerah yang suhu udaranya dibawah titik beku. Di daerah kutub, debu intan ini dapat terlihat selama beberapa hari tanpa gangguan.
7. Hujan selain Air (Non-Aqueous Rain)
Langka namun benar-benar terjadi, kejadian hujan binatang atau hujan selain air beberapa kali muncul sepanjang sejarah. Para ahli meteorologi menduga fenomena ini terjadi karena adanya badai topan di daerah tertentu, kemudian mengangkut material ringan ke angkasa dan menjatuhkannya pada daerah pemukiman.
6. Virga
Virga adalah fenomena yang terjadi saat kristal es di awal jatuh dan menguap sebelum menyentuh tanah akibat tekanan udara yang meningkat saat tanah. Hal ini sangat umum terjadi di padang pasir dan di daerah beriklim sedang. Virga muncul seperti ekor atau jejak dari awan yang menggapai permukaan tanah, kadangkala membentuk awan seperti ubur-ubur.
5. Angin Katabatik (Katabatic Winds)
Angin Katabatik adalah angin yang membawa udara padat dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah karena gravitasi. Angin ini dikenal secara lokal sebagai Santa Ana (California Selatan), Mistral (Mediterania), Bora (Laut Adriatik), Oroshi (Jepang), Pitaraq (Greenland), dan Wailliwaw (Tierra del Fuego). Wailliwaw dan angin yang bergerak di atas Antartika biasanya berbahaya karena kecepatannya mencapai 185 km/jam.
4. Pelangi Api (Fire Rainbow)
Fenomena atmosfer yang dikenal dengan circumhorizon arc atau fire rainbow (Pelangi Api), akan muncul ketika matahari berada tinggi (lebih dari 58derajat di atas angkasa). Cahaya matahari menembus lurus dan menyinari awan sirrus yang berisi kristal-kristal es dan membentuk efek prisma, sehingga terlihat pelangi yang berbentuk seperti api.
3. Green Ray
Green Ray juga dikenal dengan nama Green Flash. Fenomena ini muncul sangat singkat sebelum Matahari benar-benar tenggelam dan setelah Matahari terbit. Fenomena ini muncul sebagai kilatan atau cahaya hijau diatas Matahari yang berlangsung sangat cepat, biasanya tak lebih dari 1 atau 2 detik. Hal ini muncul karena pembiasan cahaya atmosfer. Green Ray dapat diamati dari berbagai ketinggian, bahkan dari pesawat terbang.
2. Bola Petir (Ball Lightning)
Bola Petir adalah fenomena yang sangat langka, berupa petir atau kilat berbentuk bola yang bergerak lebih lambat dari kilatan normal. Telah dilaporkan, besar bola ini mencapai 2,4 meter dan dapat menyebabkan kerusakan parah. Ada laporan bahwa Ball Lightning menghancurkan keseluruhan bangunan.
1. SPRITES, JETS, dan ELVES
Penampakan cahaya yang sangat singkat, seperti sprites, jets, dan elves merupakan fenomena optikal pada atmosfer atas yang terkait erat dengan keberadaan badai. Medan Listrik dalam badai menggetarkan elektron sehingga saling bertumbukan dan menimbulkan fenomena cahaya yang hanya dapat terlihat dari jarak 100 Mil atau lebih.
Ditulis berdasarkan buku "Amazing Top 10", oleh Puspa Swara
Ditulis berdasarkan buku "Amazing Top 10", oleh Puspa Swara
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih telah mengunjungi Blog kami.